Suhu tubuh normal manusia berkisar 36,6° - 37° Celcius, itu pun jika diukur dari mulut. Kalau diukur dari dubur atau telinga, suhu bisa sedikit lebih tinggi. Sedangkan jika diukur dari ketiak, suhu rata-rata jadi sedikit lebih rendah daripada suhu dubur dan telinga.
Untuk mengukur suhu tubuh, kita butuh alat yang namanya termometer. Nah, termometer pun banyak jenisnya, mulai dari termometer konvensional yang menggunakan air raksa (merkuri), hingga termometer digital yang canggih. Berikut beberapa jenis termometer yang biasa digunakan :
- Termometer air raksa, Termometer jenis ini tidak lagi dianjurkan untuk digunakan karena bisa pecah dan membuat air raksa yang beracun ini menguap dan terhirup.
- Termometer digital, terbuat dari plastik dan berbentuk seperti pensil. Biasanya termometer ini menggunakan sensor panas elektronik untuk merekam suhu tubuh baik melalui mulut, ketiak, atau dubur.
- Termometer digital telinga atau termometer timpani, menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu di dalam liang telinga. Perlu diingat, ketepatan termometer ini dalam mengukur suhu tubuh dapat terganggu jika terhalang kotoran telinga, atau lengkungan saluran telinga.
- Termometer dot digital, cocok untuk anak-anak yang menggunakan dot. Si Kecil tinggal mengisap dot sampai suhu yang paling tinggi muncul, atau sekitar 3-5 menit. Termometer jenis ini kemungkinan memakan waktu lebih lama untuk dapat mengukur suhu tubuh dan tidak seakurat jenis lainnya.
- Termometer arteri temporal, menggunakan inframerah untuk mengukur suhu dari arteri temporal yang ada di dalam dahi. Harganya yang mahal dan keakuratannya yang masih dipertanyakan sehingga termometer ini tidak umum digunakan.
- Termometer dahi, terbuat dari plastik tipis dengan angka-angka tertulis pada plastik Termometer ini sayangnya tidak terlalu akurat jika digunakan. Cara penggunaannya tinggal menempelkan termometer pada dahi. Nanti termometer akan berubah warna atau menyala pada angka yang sesuai dengan suhu tubuh.
- Termometer sekali pakai, terbuat dari plastik tipis dengan titik-titik berwarna dan tanda suhu di salah satu ujungnya. Termometer ini dapat digunakan di mulut atau dubur, namun tidak akan seakurat termometer elektronik atau telinga.
Biasanya jika mau mengukur suhu tubuh, termometer paling umum akan diselipkan di mulut. Tapi tahukah Anda kalau ternyata cara yang paling akurat untuk mengukur suhu tubuh kita adalah melalui dubur? Sedangkan ketiak adalah lokasi yang keakuratannya paling rendah jika dibandingkan dengan dubur dan mulut.
Mengukur suhu dengan termometer pun tidak boleh asal-asalan. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, diantaranya :
- Tunggu minimal 20 sampai 30 menit setelah Anda merokok, makan, atau minum cairan panas atau dingin.
- Tunggu setidaknya satu jam setelah olahraga atau mandi air panas.
- Jika menggunakan termometer oral (mulut), letakkan termometer di bawah lidah dan katupkan bibir erat-erat.
- Diamkan termometer yang ada di mulut selama beberapa saat. Ada termometer digital yang disertai dengan bunyi “beep” pendek ketika pengukuran selesai dilakukan.
- Jika selesai digunakan untuk mengukur suhu tubuh, jangan lupa untuk mencuci termometer dengan air dingin dan sabun sebelum disimpan kembali.
Jika setelah diukur dengan termometer dan ternyata suhu tubuh Anda lebih atau kurang dari suhu normal, disarankan untuk segera pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi dan mendapatkan penanganan yang tepat..
Tag :
P3K